Menu

Mode Gelap

Pendidikan · 29 Nov 2024 03:28 WIB ·

Yuk Ketahui Filosofis dan Cara Perkembangbiakan bambu


Ilustrasi tanaman bambu.| www.mongabay.co.id Perbesar

Ilustrasi tanaman bambu.| www.mongabay.co.id

Bogorraya.com – Bambu merupakan salah satu tanaman yang sering kita temui di sekitar kita dan sering dijumpai tumbuh berumpun. Jenis tanaman ini juga dikenal sebagai jenis rumput-rumputan dan memiliki batang yang beruas. Karenanya, bambu tergolong ke dalam famili Poaceae.

Tanaman bambu-bambuan memiliki 70 genus dan termasuk ke dalam salah satu tanaman yang memiliki tingkat pertumbuhan yang pesat. Bahkan, beberapa jenis tanaman ini dapat mengalami pertumbuhan hingga 60 cm per harinya.

Bambu merupakan tumbuhan yang banyak ditemukan di wilayah Indonesia, oleh karena itu akan sangat menarik jika kita membahas berbagai filosofi bambu yang memiliki makna mendalam bagi kehidupan.

Bambu adalah salah satu jenis tanaman yang memiliki makna filosofis yang dalam dalam kehidupan.

Bambu adalah tanaman yang memiliki daya tahan yang kuat dan fleksibel, bahkan di bawah tekanan dan beban yang berat sekalipun.

Kualitas ini membuat bambu sering dijadikan simbol dalam filsafat dan kehidupan sehari-hari.

Berikut adalah beberapa makna filosofis bambu yang dapat diterapkan dalam kehidupan, dikutip dari kumparan.com, Kamis (28/11/2024).

1. Kelenturan dan ketahanan

Bambu memiliki kemampuan untuk melentur dan beradaptasi dengan lingkungannya, namun tetap kuat dan tahan lama.

Makna filosofis dari ini adalah bahwa dalam kehidupan, kita perlu bersikap fleksibel dan adaptif dalam menghadapi perubahan dan tantangan yang dihadapi.

2. Rendah hati

Bambu tumbuh dengan rendah hati, namun memiliki daya tahan yang kuat. Makna filosofis dari ini adalah bahwa dalam kehidupan.

Kita harus selalu bersikap rendah hati dan menghargai orang lain. Kita harus mengakui kelemahan kita dan terus belajar dari orang lain.

3. Keseimbangan

Bambu memiliki akar yang kuat dan dalam, namun tetap menjaga keseimbangan tubuhnya. Makna filosofis dari ini adalah bahwa dalam kehidupan, kita perlu menjaga keseimbangan dalam segala hal.

Kita harus menjaga keseimbangan antara kehidupan kerja dan pribadi, antara fisik dan mental, serta antara penerimaan dan perubahan.

4. Kemandirian

Bambu adalah tanaman yang mandiri dan dapat tumbuh dengan sendirinya. Makna filosofis dari ini adalah bahwa dalam kehidupan.

Kita harus mandiri dan tidak tergantung pada orang lain untuk mencapai tujuan kita.

5. Keindahan

Bambu memiliki keindahan yang sederhana namun elegan. Makna filosofis dari ini adalah bahwa dalam kehidupan, kita harus menghargai keindahan dalam segala hal.

Dalam hal ini adalah menghargai keindahan dalam diri sendiri, orang lain, serta alam di sekitar kita.

Itulah beberapa filosofi bambu yang memiliki makna mendalam. Kita dapat memetik pelajaran dari filosofi bambu dalam menjalani kehidupan kita. Intinya, kita harus menghargai kekuatan dalam diri, namun tetap rendah hati dan fleksibel dalam menghadapi perubahan.

Selain itu, sebagai sebuah pengetahuan, kapan bambu mengeluarkan tunas dengan waktu serentak ? Yaitu ketika di musim penghujan di pranata mangsa kedelapan (kewolu in Javanese).

Saat Tunas ini tumbuh kira kira 1 meter yaitu sudah masuk di musim kesongo dimana cirinya selain hujan juga dibarengi petir dan angin kencang.

Saat musim kesongo ini adalah waktu musim tebang, yakni bambu siap dipanen dengan pemilihan bambu yang Tua. Namun perlu diingat jangan meninggalkan tunas tanpa induk yang tua karena tunas masih membutuhkan asupan dari induk.

Perkembangbiakan bambu terbagi menjadi dua bagian secara vegetatif dan generative

1. Tahapan Perkembangbiakan Bambu Secara Generatif

Perkembangbiakan tanaman secara generatif bisa dilakukan melalui bunga. Tanaman bambu juga menghasilkan bunga untuk berkembang biak secara generatif.

Apakah teman-teman pernah melihat bunga tanaman bambu? Sepertinya belum pernah, ya? Hal itu karena proses pembentukan bunga pada bambu jarang terjadi.

Proses pembentukan bunga pada tanamanan bambu membutuhkan waktu 5 sampai 120 tahun, lo.

Oleh sebab itu juga, perkembangbiakan bambu secara generatif jarang terjadi. Lamanya proses pembentukan bunga juga tergantung pada jenis spesies bambu.

Pada spesies Phyllostachys bambusoides akan berbunga secara serentak dalam waktu yang bersamaan meskipun bambu spesies ini terpisah wilayah dan iklim sekalipun.

Setelah berbunga spesies bambu ini akan mati dan menyisakan akar rimpangnya. Sehingga, bisa disimpulkan perkembangbiakan bambu secara generatif tidak terlalu berpengaruh pada perkembangbiakan bambu.

Lalu kenapa proses itu terjadi? Diperkirakan kenapa bambu berbunga adalah tanda pengalihan energi tumbuhan untuk membuat bunga yang nantinya akan berpengaruh pada berhentinya proses pertumbuhan vegetatif pada bambu.

Proses ini juga bisa terjadi karena perubahan lingkungan yang mengancam tanaman bambu.

Maka, sebagai gantinya tanaman bambu akan menghasilkan bunga lalu menghasilkan biji.

Biji tersebut nantinya akan jatuh ke tanah dan menghasilkan benih yang tumbuh menjadi kecambah dalam waktu 3 sampai 5 hari.

Pembentukan bunga pada bambu bisa menyebabkan dampak ekonomi dan dan ekologi juga.

Buah yang dihasilkan oleh bambu akan meningkatkan populasi hewan pengerat yang bisa merusak tanaman pertanian di sekitar tanaman bambu.

Hewan pengerat ini selain merusak juga bisa menyebarkan wabah penyakit seperti pes dan tipes.

Nambun, dengan adanya pembungaan pada tanaman bambu, bisa memunculkan spesies baru yang berbeda dari tumbuhan bambu sebelumnya yang bisa memperkaya keanekaragaman hayati.

2. Tahapan Perkembangbiakan Bambu Secara Vegetatif

Perkembangbiakan bambu secara vegetatif ini yang paling sering dilihat. Perkembangbiakan vegetatif pada tanaman bambu diperoleh dengan cara bertunas secara alami.

Tunas bambu berasal dari bagian ruas-ruas akar rimpang. Akar rimpang yang menjalar dan dan menumbuhkan akar sendiri, menyebabkan tumbuhan bambu hidup berumpun.

Akar rimpang akan terus tumbuh dengan jumlah yang banyak. Setiap batang bambu yang menghasilkan tunas dan tumbuh menjadi batang bambu juga mempunyai akar rimpang sendiri.

Sehingga, batang bambu akan terus tumbuh dari akar rimpang dan tunas.

Selain dari tunas, tumbuhan bambu juga bisa berkembang biak secara vegetatif dengan cara batang bambu yang jatuh  ke tanah.

Maka dalam kurun waktu tertentu akan tumbuhlah tunas baru dari batang bambu tersebut.

Nah, itulah teman-teman tahapan perkembangbiakan tanaman bambu, ternyata bisa berkembang biak dengan cara vegetatif dan generatif.

Facebook Comments Box
Artikel ini telah dibaca 3 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Mengenal Sejarah Ragam Corak Kain dan Batik Pada Zaman Pakuan Pajajaran, Simak Penjelasannya

30 November 2024 - 09:25 WIB

One Day Training AKPAR CBI, Asah Kemampuan Dalam Bidang F&B

25 November 2024 - 06:32 WIB

Pemkab Bogor dan P2SDM IPB Cetak Wisudawan Program Sekolah Pranikah

5 November 2024 - 04:20 WIB

Trending di Pendidikan