Bogorraya.com – Konferensi Tingkat Tinggi D-8 ke-11 menghasilkan sejumlah kesepakatan kerja sama yang berfokus pada pembangunan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.
Bersama negara-negara anggota, Indonesia menyepakati penerapan Perjanjian Perdagangan Preferensial serta mendukung pengembangan UKM di sektor e-commerce serta teknologi. Presiden juga menyampaikan komitmen Indonesia untuk bekerja sama dalam mengatasi dampak perubahan iklim dan mendorong peningkatan produktivitas di berbagai sektor.
Dalam pertemuan ini, Indonesia juga secara resmi menerima tongkat estafet presidensi Forum D-8 untuk periode 2026.
Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto menekankan kekuatan negara anggota Developing Eight (D-8) merupakan kekuatan yang transformatif. Pernyataan ini disampaikan Presiden pada sesi pleno Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Ke-11 D-8 di Istana Kepresidenan New Administrative Capital, Kairo, Mesir, pada Kamis, 19 Desember 2024.
“Kita harus menyadari bahwa D-8 memang menyimpan potensi yang sangat besar. Secara keseluruhan, D-8 mewakili pertumbuhan ekonomi terbesar ketiga secara global dengan gabungan PDB sebesar USD4,81 triliun pada tahun 2023,” ujar Presiden.
Dalam sambutannya, Presiden Prabowo menyoroti potensi besar yang dimiliki D-8 dalam memajukan kesejahteraan masyarakat anggotanya. Salah satunya dengan pemanfaatan ekonomi biru sebagai salah satu pilar kerja sama strategis.
“Semua negara D-8 memiliki posisi unik untuk memanfaatkan manfaat dan sumber daya ekonomi biru. Ini merupakan kerja sama yang sangat strategis,” tambahnya.