Menu

Mode Gelap

Bogoraya · 1 Des 2024 07:08 WIB ·

FGD Pelestarian Alam dan Budaya, Langkah Penting Hadapi Tantangan Kompleks yang Dihadapi


Forum Group Discusssion (FGD) di gedung Auditorium Bima Arya.| Foto: Pribadi Perbesar

Forum Group Discusssion (FGD) di gedung Auditorium Bima Arya.| Foto: Pribadi

Bogorraya.com – Bogor 30 November 2024 Yayasan Gerakan Pemberdayaan Bangsa Indonesia mengadakan Forum Group Discusssion (FGD) dengan tema “Pelestarian Alam dan Budaya”.

FGD pertama ini diselenggarakan di gedung Auditorium Bima Arya, perpustakaan daerah Kota Bogor dan galeri bumi pariwira, Jl. Kapten Muslihat No.21, Pabaton, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor, Jawa Barat.

Acara kali ini dihadiri oleh peserta dari para budayawan Kota Bogor, Ki Dalang, sejarawan, sastrawan, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, serta Dinas Pendidikan.

Agus Ramdhan selaku ketua dari Yayasan Gerakan Pemberdayaan Bangsa Indonesia dan juga penggagas acara, menjelaskan FGD dalam kesempatan kali ini berkonsentrasi terhadap pelestarian alam dan budaya, salah satunya adalah budaya batik Bogor

“Alhamdulillah dari diskusi yang kita gelar hari ini, menghasilkan beberapa masukan dari para peserta, salah satu diantaranya adalah bebeapa macam jenis motif batik yang dari beberapa naskah kuno, kemudian siksa kandang karesna, pujangga manik, dan lain sebagainya menyebutkan beberapa jenis motif bercorak lainnya,” jelas Agus, Sabtu (30/11/2024).

Ia juga mengatakan, pakem batik yang digunakan motif Bogor untuk beberapa tingkatan yang akan dibahas dalam pertemuan diskusi selanjutnya.

“Kita akan mengkalsifikasikan pakem batik yang akan digunakan motif bogor itu sendiri untuk bebrapa tingkatan, tentu masih akan ada pertemuan dalam fgd kedepannya, sehingga kita bisa di perwalkan,” katanya.

Salah satu budayawan dan sejarawan Kota Bogor Ki Cecep Torik menuturkan, sebagai orang Sunda tidak boleh lepas dari tali paranti dan mipit amit.

“Kita orang sunda tidak terlepas dari tali paranti dan mipit amit yang artinya kebiasaan di suatu daerah yang sering di lakukan berulang ulang dan tidak boleh ditinggalkan dan juga tradisi yang secara turun temurun dilaksanakan oleh masyarakat. Karena itu akan kita lakukan untuk pemutusan kedepannya serta selain itu secara literasi akan lebih diperkuat lagi oleh teman teman di sejarawan,” tutur Ki Cecep.

FGD ini merupakan salah satu langkah penting dalam menghadapi tantangan kompleks yang dihadapi.

“Dengan kolaborasi lintas sektoral dan pengetahuan yang beragam, diharapkan bahwa upaya-upaya menuju terwujudnya sosial budaya dan lingkungan hidup yang berkualitas serta tangguh bencana akan semakin membuahkan hasil positif,” pungkasnya.

Facebook Comments Box
Artikel ini telah dibaca 12 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

In Memorial Alm.Akang Prof.Dr.H.Nanat Fattah Natsir, MS

3 Januari 2025 - 07:48 WIB

Cari Inspirasi Sambil Ngopi? Yuk ke Aruna Coffee Gunung Menir Pamijahan

28 Desember 2024 - 05:24 WIB

Viral, Cheesecake di Café Ini Didatangi Walkot Bogor Dedie Rachim

28 Desember 2024 - 04:58 WIB

Dekranasda Artspace Diresmikan, Jadi Pusat Pelatihan Kerajinan di Kota Bogor

19 Desember 2024 - 04:28 WIB

Liburan Sekolah Telah Tiba, Berikut 7 Museum Di Bogor Cocok Untuk Berwisata Edukasi

19 Desember 2024 - 03:22 WIB

Hayu Nikmati Kota Bogor Naik Bus Wisata Uncal, Gratis!!

19 Desember 2024 - 02:48 WIB

Trending di Bogoraya