Bogorraya.com – Paslon Walikota dan wakil Walikota Kota Bogor nomor urut tiga Dedie Rachim dan Jaenal Muttaqin melaksanakan Coffe Morning bersama para warga masyarakat Kota Bogor membahas pentingnya peran generasi z dalam peran lingkungan, bertempat di Jl. Ciremai Ujung, Kamis (10/11/2024).
Dedie Rachim dan Jaenal Muttaqin menyelenggarakan kegiatan Coffee Morning dalam rangka menjalin sinergitas guna memberikan ruang untuk warga masyarakat Kota Bogor berdiskusi apa yang diinginkan oleh warga masyarakat Kota Bogor terutama mengajak generasi milenial atau Gen Z untuk lebih sadar akan kebersihan, serta mengajak untuk menciptakan pemilu serentak Tahun 2024 yang aman, sejuk, dan damai.
Dalam kesempatannya Dedie Rachim menyampaikan, Generasi Z, yang hidup dalam era teknologi dan keterhubungan global, sering kali terlihat kurang memperhatikan kebersihan lingkungan.
“Dalam dunia yang semakin terhubung secara digital, penting untuk menghadapi kenyataan bahwa kepedulian terhadap lingkungan seringkali terabaikan oleh generasi ini. Kebersihan lingkungan juga menjadi masalah yang sangat penting hal ini perlu menjadi perhatian kita bersama. Untuk menghadapi tantangan sampah yang ada di lingkungan kita dan polusi udara secara terus-menerus, cara-cara praktis untuk menjaga kebersihan sangatlah penting,” ungkap Dedie.
“Hal ini bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, namun juga menjadi tanggung jawab bersama termasuk generasi z itu sendiri,” lanjutnya.
Dedie menyebutkan ada tiga hal yang harus dilakukan oleh generasi milenial, tiga poin itu adalah:
– Pertama-tama, Generasi Z mungkin terlalu terfokus pada dunia digital mereka. Gadget, media sosial, dan permainan game online sangat mendominasi sebagian besar waktu mereka, sehingga menyebabkan kurangnya kesadaran terhadap masalah kebersihan lingkungan. Sampah plastik yang berakhir di lautan dan sampah dilingkungan mungkin terasa jauh dari kehidupan sehari-hari mereka yang dipenuhi oleh teknologi.
– Kedua, pendidikan tentang kebersihan lingkungan mungkin belum tercukukupi. Meskipun ada kampanye global untuk mempromosikan keberlanjutan, belum tentu Generasi Z mendapatkan pemahaman mendalam tentang konsekuensi dari tindakan mereka terhadap lingkungan. Kurangnya informasi dan pendidikan tentang keberlanjutan ini menjadi salah satu faktor utama kurangnya kepedulian terhadap lingkungan.
– Ketiga, kebutuhan untuk mengurangi penggunaan sampah plastik sekali pakai tidak bisa diabaikan. Plastik telah menjadi ancaman besar bagi kehidupan laut dan lingkungan.
Mengganti plastik dengan bahan lain yang ramah lingkungan, seperti kantong plastik atau botol bekas, merupakan langkah kecil namun bermanfaat yang dapat dilakukan semua orang.
“ Hal ini sangat penting untuk menyadarkan generasi z akan pentingnya membuang sampah pada tempatnya. Program pendidikan dan media sosial dapat memainkan peran penting dalam mengenali dampak negatif membuang sampah sembarangan terhadap lingkungan kita. Pemilahan sampah untuk didaur ulang juga dapat membantu mengurangi jumlah sampah yang mencemari tanah dan air,” tuturnya.
“Selain itu, gaya hidup cepat dan kebiasaan juga dapat menjadi penyebab kurangnya perhatian terhadap kebersihan lingkungan di kalangan Generasi Z. Budaya berbelanja yang berlebihan, pemakaian barang yang hanyasekali pakai, dan kebiasaan kebiasaan lainnya memberikan dampak besar terhadap lingkungan, hal ini seringkali diabaikan oleh generasi yang terbiasa dengan konsep “sekali klik” dan kepuasan instan,” tuturnya kembali.
Tantangan lain adalah bahwa Generasi Z mungkin merasa bahwa masalah lingkungan ini adalah tanggung jawab pemerintah atau petugas kebersihan lingkungan. Mereka mungkin belum menyadari akan hal bahwa perubahan dimulai dari diri sendiri atau individu, dan kebiasaan sederhana sehari-hari mereka dapat berkontribusi pada pelestarian lingkungan.
“Ada potensi yang sangat besar untuk membangkitkan rasa sadar dan rasa peduli di kalangan Generasi Z. Dengan cara memanfaatkan media sosial, kampanye edukasi, program-program lingkungan di sekolah, dan program program lingkungan di kampus kita dapat membangkitkan semangat keberlanjutan di kalangan generasi ini,” jelasnya.
Pada akhirnya, menjaga kebersihan lingkungan bukan hanya tanggung jawab pribadi, namun juga tanggung jawab kita bersama sebagai generasi z.
“Melibatkan generasi Z dalam proyek-proyek kebersihan lingkungan lokal dan global dapat memicu minat mereka. Menunjukkan dampak nyata dari tindakan kecil, seperti daur ulang atau mengurangi penggunaan plastik, dapat membuat mereka merasa memiliki ikut serta dan sadar dalam melestarikan lingkungan.
“Dengan melakukan perubahan kecil dan kebiasaan dalam kehidupan sehari-hari dan mendukung inisiatif yang mendorong kebersihan berkelanjutan, bersama-sama kita dapat menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat,” tutupnya.
Saya berharap melalui acara Coffee Morning ini terjalin silaturahmi dan komitmen yang kuat bersama-sama mewujudkan apa yang kita harapkan dalam diskusi kali ini.