Bogorraya.com – Pemerintah melakukan berbagai upaya dalam rangka mengantisipasi krisis pangan global akibat adanya konflik antar negara.
Presiden Republik Indonesia telah memberi arahan untuk focus kepada 3 hal yaitu, peningkatan produksi pangan yang disesuaikan dengan karakter masing-masing wilayah, memastikan offtaker yang akan menampung hasil produksi dan mendistribusikan komoditas pangan yang telah diproduksi tersebut, sehingga stok tidak menumpuk atau kualitasnya menurun.
Kementerian Pertanian sebagai Lembaga negara yang bertanggung jawab terhadap pemenuhan kebutuhan pangan dan komoditas startegis lainnya yang berasal dari sektor pertanian telah menyusun langkah strategis dalam rangka peningkatan produksi pertanian.
Salah satu strategi peningkatan produksi adalah percepatan pengolahan tanah dan penanaman secara serentak melalui pemanfaatan alat dan mesin pertanian (alsintan). Dari salah satu strategi ini lah salah satu kelompok dari Kalimantan Barat telah merasakan dampak yang postif.
Dari unggahan resmi akun Instagram @kementerianpertanian, Iski Junisko yang merupakan Ketua Brigade Pangan Agrotek asal Kecamatan Tangaran, Kalimantan Barat menyampaikan bahwa ia telah menerima bantuan Alsintan berupa combine harvester, traktor roda 4, dan rice transplanter dari Kementerian Pertanian.
Dengan bantuan tersebut hasil pengelolaan lahan sawah perhektare nya mencapai 5-6 ton dengan pendapatan hampir 10 juta bahkan lebih.
Selain itu, ia juga menyampaikan dukungannya atas program-program yang dijalankan oleh Menteri Pertanian RI @a.amran_sulaiman dan Kementerian Pertanian guna mewujudkan modernisasi pertanian dan kemajuan pertanian Indonesia.